Apakah Itu Semen (Cement) dan Jenis jenis Semen Pada Saat Ini ?...

Cement

Semen atau Cement adalah zat yang digunakan untuk merekat batu, bata, batako, maupun bahan bangunan lainnya. Semen diproduksi secara masal sebuah industry semen. Karena ketersuaian kebutuhan konsumen, maka para pengusaha pengusaha industri semen selalu berusaha untuk memenuhinya dengan cara berbagai penelitian yang cukup panjang, sehingga pada akhir ditemukan berbagai jenis jenis semen (cement). Mungkin dari kalian ada yang tahu atau belum, yaitu:
1. Semen Portland
2. Water proofed cement
3. Semen Putih
4. High Alumina Cement
5. Semen Anti Bakteri
6. Oil Well Cement (OWC)
7. Semen Campur SEMENT PORTLAND (OPC)

SEMEN PORTLAND (PORTLAND CEMENT)


Semen portland diklasifikasikan dalam 5 tipe yaitu :
1. Tipe I (Ordinary Portland Cement) Semen Portland untuk penggunaan umum yang tidak harus memerlukan persyaratan khusus seperti yang dipersyaratkan pada tipe-tipe lain. Tipe semen ini paling banyak diproduksi dan banyak dipasaran, missal Semen Gresik (PC), Holsim (PC), Tiga Roda (PC), dll.
2. Tipe II (Moderate sulfat resistance) Semen Portland yang dalam penggunaannya memerlukan ketahanan terhadap sulfat atau panas hidrasi sedang. Tipe II ini mempunyai panas hidrasi yang lebih rendah dibanding semen Portland Tipe I. Pada daerah–daerah tertentu dimana suhu agak tinggi, maka untuk mengurangi penggunaan air selama pengerjaan dan pengeringan agar tidak terjadi Srinkege (penyusutan) yang terlalu besar perlu ditambahkan sifat moderat “Heat of hydration”. Semen Portland tipe II ini sangat disarankan untuk dipakai pada bangunan seperti bendungan, dermaga dan landasan berat yang ditandai adanya kolom-kolom dan dimana bagunan yang memiliki proses hidrasi rendah.
3. Tipe III (High Early Strength) Semen Portland yang dalam penggunaannya memerlukan kekuatan yang tinggi pada tahap permulaan setelah pengikatan terjadi.Semen tipe III ini dibuat dengan kehalusan yang tinggi blaine biasa mencapai 5000 cm2/gr dengan nilai C3S nya juga sangat tinggi. Beton yang dibuat dengan menggunakan semen Portland tipe III ini dalam waktu 24 jam dapat mencapai kekuatan yang sama dengan kekuatan yang dicapai semen Portland tipe I pada umur 3 hari, dan dalam umur 7 hari semen Portland tipe III ini kekuatannya menyamai beton dengan menggunakan semen portlan tipe I pada umur 28 hari
4. Tipe IV (Low Heat Of Hydration) Semen Portland yang dalam penggunaannya memerlukan panas hidrasi rendah. Penggunaan semen ini banyak ditujukan untuk struktur Concrette (beton) yang massive dan dengan volume yang besar, seprti bendungan, dam, lapangan udara. Dimana kenaikan temperatur dari panas yang dihasilkan selama periode pengerasan diusahakan seminim mungkin sehingga tidak terjadi pengembangan volume beton yang bisa menimbulkan sebuah cracking (retak). Pengembangan kuat tekan (strength) dari semen jenis ini juga sangat lambat jika dibanding semen portland tipe I
5. Tipe V (Sulfat Resistance Cement) Semen Portland yang dalam penggunaannya memerlukan ketahanan tinggi terhadap sulfat. Semen jenis ini sangat cocok digunakan untuk pembuatan beton pada daerah yang tanah dan airnya mempunyai kandungan garam sulfat tinggi seperti: air laut, daerah tambang, air payau dsb

WATER PROOFED CEMENT


Water proofed cement adalah campuran yang homogen antara semen Portland dengan “Water proofing agent”, dalam jumlah yang kecil seperti: Calcium, Aluminium, atau logam stearat lainnya. Semen ini banyak dipakai untuk konstruksi beton yang berfungsi menahan tekanan hidrostatis, misalnya tangki penyimpanan cairan kimia.

WHITE CEMENT (SEMEN PUTIH)


Semen putih dibuat umtuk tujuan dekoratif, bukan untuk tujuan konstruktif. Pembuatan semen ini membutuhkan persyaratan bahan baku dan proses pembuatan yang khusus, seperti misalnya bahan mentahnya mengandung oksida besi dan oksida manganese yang sangat rendah (dibawah 1 %).

HIGH ALUMINA CEMENT


High Alumina cement dapat menghasilkan beton dengan kecepatan pengersan yang cepat dan tahan terhadap serangan sulfat, asam akan tetapi tidak tahan terhadap serangan alkali. Semen tahan api juga dibuat dari High Alumina Cement, semen ini juga mempunyai kecepatan pengerasan awal yang lebih baik dari semen Portland tipe III. Bahan baku semen ini terbuat dari batu kapur dan bauxite, sedangkan penggunaannya adalah antara lain: o Rafractory Concrette o Heat resistance concrete o Corrosion resistance concrete

SEMEN ANTI BAKTERI (CEMENT UNBACTERIA)


Semen anti bakteri adalah campuran yang homogen antara semen Portland dengan “anti bacterial agent” seperti germicide. Bahan tersebut ditambahkan pada semen Portland untuk “Self Desinfectant” beton terhadap serangan bakteri dan jamur yang tumbuh. Sedangkan sifat-sifat kimia dan fisiknya hampir sama dengan semen Portland tipe I. Penggunaan semen anti bakteri antara lain: o Kamar mandi o Kolam-kolam o Lantai industri makanan o Keramik o Bangunan dimana terdapat jamur pathogenic dan bakteri

OIL WELL CEMENT


Oil well cement adalah semen Portland semen yang dicampur dengan bahan retarder khusus seperti asam borat, casein, lignin, gula atau organic hidroxid acid. Fungsi dari retarder disini adalah untuk mengurangi kecepatan pengerasan semen, sehingga adukan dapat dipompakan kedalam sumur minyak atau gas. Pada kedalaman 1800 sampai dengan 4900 meter tekanan dan suhu didasar sumur minyak atau adalah tinggi. Karena pengentalan dan pengerasan semen itu dipercepat oleh kenaikan temperature dan tekanan, maka semen yang mengental dan mengeras secara normal tidak dapat digunakan pada pengeboran sumur yang dalam. Semen ini masih dibedakan lagi menjadi beberapa kelas sesuai dengan API Spesification 10 1986, yaitu :































KELAS ADigunakan untuk sumur sampai dengan kedalaman 1830 meter, apabila sifat-sifat khusus tidak dipersyaratkan
KELAS BDigunakan untuk sumur sampai dengan kedalaman 1830 meter, apabila kondisi membutuhkan tahan terhadap sulfat sedang
KELAS CDigunakan untuk sumur sampai dengan kedalaman 1830 meter, apabila kondisi membutuhkan sifat kekuatan tekan awal yang tinggi
KELAS DDigunakan untuk sumur sampai dengan kedalaman 1830 sampai 3050  meter, dengan kondisi suhu dan tekanan  yang sedang
KELAS EDigunakan untuk sumur sampai dengan kedalaman 3050 sampai 4270  meter, dengan kondisi suhu dan tekanan  yang tinggi
KELAS FDigunakan untuk sumur sampai dengan kedalaman 3050 sampai 4880  meter, dengan kondisi suhu dan tekanan  yang tinggi
KELAS GDigunakan untuk cementing mulai surface casing sampai dengan kedalaman 2440 meter, akan tetapi dengan penambahan accelerator atau retarder. Dapat digunakan untuk semua range pemakaian, mulai dari kelas A sampai kelas E

BLENDED CEMENT (SEMEN CAMPUR)


Semen campur dibuat karena dibutuhkannya sifat-sifat khusus yang tidak dimiliki oleh semen portland. Untuk mendapatkan sifat khusus tersebut diperlukan material lain sebagai pencampur.Jenis semen campur :

  1. Semen Portland Pozzolan (SPP)

  2. Portland Pozzolan Cement (PPC)

  3. Portland Blast Furnace Slag Cement

  4. Semen Mosonry

  5. Semen Portland Campur (SPC)

  6. Portland Composite Cement (PCC)


Semen Portland Pozzolan (SPP)/(PPC)

Semen Portland pozzolan (SPP) atau dikenal juga sebagai Portland Pozzolan Cement (PPC) adalah merupakan semen hidrolisis yang terdiri dari campuran yang homogen antara semen Portland dengan bahan pozzolan (Trass atau Fly Ash) halus, yang diproduksi dengan menggiling klinker semen Portland dan bahan pozzolan bersama-sama atau mencampur secara merata semen Portland dan bahan pozzolon atau gabungan antara menggiling dan mencampur.

Portland Blast Furnace Slag Cement

Portland Blast Furnace Slag Cement adalah semen Portland yang dicampur dengan kerak dapur tinggi secara homogen dengan cara mencampur bubuk halus semen Portland dengan bubuk halus slag atau menggiling bersama antara klinker porland dengan butiran slag.  Activitas slag (Slag Activity) bertambah dengan bertambahnya ratio CaO + MgO/SiO2 + Al2O3 dan glass content. Tetapi biasanyan keberadaan ratio oksida dan glass Content tersebut saling berkebalikan. Beberapa sifat slag semen adalah sabagai berikut :


    1. Jika kehalusannya cukup, mempunyai kekuatan tekan yang sama dengan semen portland.

    2. Betonnya lebih stabil dari pada beton semen portland

    3. Mempunyai permebility yang rendah



Semen Masonry

Semen masonry pertama kali diperkenalkan di USA, kemudian berkembang kebeberapa negara.Secara tradisional plesteran untuk bangunan umumnya menggunakan kapur padam, kemudian meningkat dengan dipakainya semen portland yang dicampur dengan kapur padam. Namun karena dianggap kurang praktis maka diperkanalkan Semen Masonry .

Portland Composite Cement (Semen Portland Komposit) PCC

Menurut SNI 17064-2004, Semen Portland Campur adalah Bahan pengikat hidrolisis hasil penggilingan bersama sama terak (clinker) semen portland dan gibs dengan satu atau lebih bahan anorganik, atau hasil pencampuran antara bubuk semen portland dengan bubuk bahan bahan anorganik lain. Bahan anorganik tersebut antara lain terak tanur tinggi (blastfurnace slag), pozzoland, senyawa silika, batu kapur, dengan kadar total bahan anorganik 6 – 35 % dari massa semen portland composite. Menurut Standard Eropa EN 197-1 Portland Composite Cement atau Semen Portland Campur dibagi menjadi 2 Type berdasarkan jumlah Aditive material aktif

  1. Type II/A-M mengandung 6 – 20 % aditif

  2. Type II/B-M mengandung 21 – 35 % aditif


Kalau pada Portland Pozzolan Cement (Semen Portland Pozzolan) aditif yang digunakan hanya 1 jenis maka pada Portland Composite Cement ini aditif yang digunakan lebih dari 1 jenis atau 2 jenis maka semen ini dikelompokkan pada TERNARY CEMENT.

Komentar

  1. makasih atas infonya jadi banyak sekali klasifikasi semen ya... saya kira cuma ada semen pc dan semen putih.

    BalasHapus
  2. trims mas agung semoga bermanfaat

    BalasHapus
  3. 遥からの情報幸運に感謝し、常にご挨拶

    BalasHapus
  4. sony yudha prayoga27 Oktober 2016 pukul 04.57

    wah jadi tahu macam2 semen saat ini tp kalau diproyek saya pakai jenis pc dengan merk Gresik memang harga lebih dari yang lain tapi kuwalitas terjamin,

    BalasHapus
  5. Mas mau tanya kalu Semen di AMP itu pakai viscocrete dan Water-Reducing Admixtures (Plasticizer) karena kondisi pabrik ke lokasi (site work) itu terkadang jauh berpuluh kilo bahkan ratusan? dan kalau iya itu campurannya berapa? mohon jawabannya Tankyou

    BalasHapus
  6. I want to learn more things from this website. Thank you for the information, success is always

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Membuat Mutual Check Seratus ( MC 100% )

Cara Membuat Mutual Check Nol ( MC 0% )

Retak Yang Terjadi Pada Perkerasan Aspal